Episode 1
Dalam keramaian kota kecil, Seorang pemuda berjalan menyusuri trotoar kota tersebut, Sambil sesekali menghisap batang rokok yang hampir habis, Kadang tersenyum sendiri, (entah apa yang dibayangkan) dan sesekali juga menendang apapun yang tampak dimata kakinya, Entah itu bungkus rokok atau botol air mineral plastik. Mungkin itu hanya sebagai hiburan teman seperjalanan baginya.
"Rud.!, Sebuah suara memanggilnya.
Setelah menemukan asal suara yang memanggilnya, Pemuda itupun mendekat. " mau kemana kamu Rud.? Tanya orang yang memanggilnya.
" Jalan-jalan saja." Jawab pemuda tersebut. Lagi pada minum nich.? Tanya pemuda itu melanjutkan.
"iya nih dari pada bete." jawab salah seorang yang sedang pada tongkrong sambil minum-minuman keras. " Kamu mau Rud.? " tanya salah satu diantara mereka.
" Gak ah, aku gak biasa." Jawab pemuda tersebut. " Oya, Nih ada sedikit uang kalau mau buat nambah atau mau buat beli rokok." lanjut pemuda tersebut. " Oke, Makasih Rud, Terus kamu mau ikut tongkrong disini apa mau kemana.? Tanya salah satu dari mereka.
" Aku mau jalan-jalan saja, Kali aja dapat kenalan gadis cantik, hahaha." Jawab pemuda tersebut.
" Oke Rud, Selamat berjalan-jalan dan makasih yah."" Ucap mereka hampir berbarengan.
Kemudian pemuda yang dipanggil dengan nama Rudi itupun melanjutkan perjalanan, Berjalan sendiri sambil bersiul-siul, Hingga akhirnya dia sampai disebuah alun-alun, Setelah mencari dan mendapatkan tempat duduk yang nyaman menurutnya, Rudi pun duduk dan tak lupa memesan es diwarung terdekat, Duduk sendiri dialun-alun, Sambil menikmati lalu lalang muda- mudi yang sedang bermalam mingguan, Membuat Rudi teringat dengan Dian. Dian seorang gadis cantik dan anak orang kaya yang terpaksa ditinggalinnya, Karena sifatnya yang egois dan cemburuan. Lama Rudi melamun tentang masa-masa indah bersama Dian, Hingga tak terasa waktu sudah jam 10 malam. Rudi pun beranjak dari tempat duduknya dan setelah membayar minuman, Rudi pun melangkah meninggalkan alun-alun tersebut, Namun belum seberapa jauh melangkah dari alun-alun, Tiba-tiba sebuah mobil memotong langkahnya dan dari dalam mobil keluarlah gadis cantik dengan dandanan yang mewah+ gaul. Lalu gadis itu menyapa Rudi.
" Hai, Rudi, Sedang ngapain kamu disini.? Tanya gadis itu. " ko, Pakaian kamu lusuh begini, Sekarang ayo ikut aku dan aku antar kamu pulang kerumah kamu, Atau kamu bawa mobil sendiri yah Rud." Lanjut gadis tersebut.
Setelah gadis itu selesai bicara, Bukannya menjawab, Rudi malah melangkah lagi dan mengacuhkan ucapan gadis tersebut. Gadis itupun mengejar dan kembali bertanya.
" Rudi.! , Kenapa kamu diam saja.? Tanya gadis itu.
" Dian. Sudah berapa kali aku bilang, Jangan buntuti aku terus." Jawab Rudi kepada gadis itu yang ternyata adalah Dian.
" Tapi.! Aku pacarmu Rud." kata Dian.
" Bukankah kita sudah putus." jawab Rudi. " Apa kata- kata ku kurang jelas menurutmu
" Lanjut Rudi.
" Tapi.! Apa salahku sampai kau tega memutuskan ku Rud.'' Dian bertanya lagi.
" Sudahlah, Sekarang kamu minggir, Beri aku jalan, Aku mau pulang." Jawab Rudi.
" Pulang kemana kamu Rud." Tanya Dian.
" Tak perlu kamu tau dan tak usah kamu mencariku lagi." Jawab Rudi, Sambil melangkah pergi meninggalkan Dian.
Sungguh langkah yang terasa berat, Sambil membayangkan masa-masa pacaran dengan Dian, Melamun terus sepanjang kaki Rudi melangkah, Hingga tak terasa langkah Rudi sampai pada gerombolan pemuda yang sedang pada tongkrong yang dijumpai saat berangkat, Namun kini mata Rudi tercengang, Karena grombolan tersebut sedang menggoda dan colak calek seorang gadis, Sampai sang gadis menjerit-jerit ketakutan. Rudi pun tertegun dan berpikir sambil mengingat-ingat, Lalu Rudi berucap.
" Tak salah lagi itu Ranti, Gadis tetangga kos-kosan yang selalu aku perhatikan selama ini." Batin Rudi " Aku harus menghentikannya." Batin Rudi lagi. Kemudian Rudi pun berlari kearah grombolan para pemuda itu dan berkata. " Hentikaaaan.!
" Jangan ganggu dia." Rudi melanjutkan ucapannya, Dan para pemuda itu pun berpaling kearah Rudi." Dia tetangga ku." Rudi berkata lagi.
Para pemuda itu pun menghentikan perbuatannya dan berkata kepada Rudi, " Maaf Rud, Kami tidak tau, Kenapa juga kau punya tetangga secantik ini, Di biarkan malam-malam begini jalan sendiri." ucap salah satu dari para pemuda tersebut.
" hahaha Biar kalian bisa menggoda gadis itu.'' jawab Rudi bercanda. " Sekarang bolehkan kami melanjutkan perjalanan kami.? Tanya Rudi serius.
" Silahkan Rud." Ucap para pemuda itu hampir bersamaan.
Rudi pun berjalan mengejar gadis itu yang ternyata adalah Ranti adanya. Gadis tetangga kos yang selama ini menjadi pusat perhatiannya, Setelah berhasil mengejar Ranti, Rudi pun bertanya.
" Kamu gak apa-apa Ranti.? tanya Rudi pada Ranti.
" Gak apa-apa ko." Jawab Ranti sambil menoleh kearah Rudi. " Kamu siapa, Kayanya kita baru ketemu sekali ini, Tapi ko kamu tau nama ku segala.? Tanya Ranti
" Kan tadi aku sudah bilang kalau kita tetanggaan, Jadi ya wajar kalau aku tau nama mu lah ." Jawab Rudi.
" Emang kamu tinggal dimana.? Tanya Ranti lagi.
" Aku orang yang kos dirumahnya pak H. Kodir" Jawab RUdi.
" Oh, Kamu toh pemuda pengangguran dan lontang lantung itu.? Tanya Ranti sambil tersenyum. " Pasti kamu tak beda dengan para pemuda berandalan tadi" Lanjut Ranti berkata.
" Hah.! Kalau aku seperti mereka buat apa juga aku nolong kamu" Rudi menjelaskan.
" Yah, Mungkin itu cara kamu mencari perhatian ku." Kata Ranti.
"GR lu." Jawab Rudi. " Memang sih aku sering memperhatikan kamu, Tapi bukan dengan cara seperti itu aq mencari perhatian dari kamu." Rudi menjelaskan.
" Terus ngapain kamu setiap hari luntang lantung gak jelas kaya gitu." Tanya Ranti ke Rudi.
" Mencari pekerjaan." Jawan Rudi berbohong.
" Mencari pekerjaan ko pakaiannya kusut kaya gitu.? Tanya Ranti
"Yah, Kan aku bukan mencari pekerjaan kantoran, Jadi wajar dong." Jawab Rudi.
" Emang kamu mau cari pekerjaan yang kaya apa." Tanya Ranti lagi.
" Apa sajalah yang penting halal." Jawab Rudi bohong lagi.
" Oh.! Tapi benerkan kamu bukan bagian dari grombolan pemuda brengsek yang mengganggu ku tadi.? Ranti bertanya lagi.
" Benerlah." Jawab Rudi. " Tapi cuma memang aku sedikit mengenal mereka." Lanjut Rudi menjelaskan.
" Bagaimana kamu bisa mengenal mereka, Jika kamu bukan bagian dari mereka.? Tanya Ranti lagi.
" Yah, Dikota ini kan aku pendatang, Jadi ya aku juga harus baik sama orang-orang kaya mereka." Jawab Rudi. " Toh nyatanya mereka masih ada sisi baiknya, Buktinya mereka melepasmu karena teguran ku." Lanjut Rudi menjelaskan.
" Oh, Ya sudahlah, sudah sampai rumah, makasih ya dah nolong dan sudah nganterin pulang, Aku masuk dulu, Sudah malam." Ranti berkata.
" Ya silahkan. Tapi kamu mau kan berteman denganku.? Tanya Rudi kepada Ranti.
Ranti pun tersenyum manis dan mengangguk, Kemudian masuk kedalam rumah. Sedangkan Rudi pulang ke kos-kosan, Sambil bersiul-siul dan tersenyum-senyum sendiri, Mengingat dia sudah berhasil berkenalan dan ngobrol sama gadis yang selama ini jadi pusat perhatiannya.(Bersambung)
[ Lalu bagaimana kisah ini selanjutnya, Nantikan kelanjutan cerita CINTA RANTI pada episode berikutnya]
* Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, Tempat atau kisah, Percayalah itu hanya sebuah kebetulan*