episode 2
RANTI, Setelah masuk kamar, Ranti termenung didepan cermin, Sambil mengamati wajahnya sendiri. Pikiran Ranti menerawang tentang sosok Rudi. Yah, Rudi pemuda yang baru saja dikenalnya, Baru menolongnya dan baru saja mengantarnya pulang. Sekilas wajah pemuda itu melintas dilamunannya. Ganteng dan bersih kelihatannya, Namun dari cara berpakainnya yang lusuh dan apa adanya, Membuat hati Ranti ragu, Apa bener jika Rudi adalah pemuda baik-baik, Seperti yang Rudi katakan. Jika bener Rudi seorang pemuda baik-baik, Kenapa Rudi berteman dengan para pemuda berandalan yang tadi mengganggunya dijalan. " Ah, Masa bodohlah, Kenapa juga aku memikirkan Rudi, Pemuda yang baru aku kenal dan aku juga belum tau banyak tentang dia." Ranti berbicara sendiri. "Sekarang lebih baik aku tidur, Besok harus berangkat pagi ke kampus." lanjut Ranti.
Sementara itu dikamar kos, Rudi pun tak beda dengan Ranti, Termenung memikirkan Ranti, Sambil tiduran Rudi kadang tersenyum sendiri, Dia senang akhirnya bisa berkenalan dengan Ranti. Gadis yang selama ini selalu dia perhatikan secara diam-diam. Apalagi barusan dia bukan hanya bisa berkenalan dengan Ranti, Tapi dia juga bisa mengantarnya pulang kerumah. " Ranti memang cantik, walau rada acuh." Rudi berkata sendiri. " Apakah Ranti sudah punya kekasih." Rudi melanjutkan ucapannya.'' Tak terasa mata Rudi pun terpejam dan tertidur, Sambil membawa bayangan cantik wajah Ranti ke alam mimpinya.
Pagi itu mentari sangat cerah, Secarah harapan Rudi untuk bisa memiliki Ranti. Kemudian Rudi pun membuka matanya lalu bangun dari tempat tidur. Selagi Rudi sedang membereskan tempat tidur, Ponsel Rudi berdering, Rudi pun mengambil ponselnya dan melihat siapa yang telpon pagi- pagi begini. " Papa." ucap Rudi. " Ada apa Papa telpon pagi-pagi begini." Rudi melanjutkan ucapannya sendiri. Kemudian Rudi pun mengangkat telpon dari Papanya.
" Hallo.! Pa, Tumben pagi-pagi begini telpon, Ada apa Pa.? " Tanya Rudi mengawali pembicaraan via telpon dengan Papa'nya.
" Dimana kamu Rud.?" Bukannya menjawab, Papa'nya Rudi malah balas bertanya.
" Kan Sudah bilang kalau Rudi sedang liburan Pa." Jawab Rudi pada Papa'nya.
" Iya Papa udah tau kalau kamu lagi liburan, Tapi kata Dian pakaian kamu ko lusuh.! Apa bener begitu Rud.? Tanya Papa'nya Rudi.
" Kapan Papa ketemu Dian.?"
Rudi balas bertanya ke Papanya.
" Lah ini Dian juga masih disini." Jawab Papanya Rudi.
" Oh.! Jadi Dian pagi-pagi kesitu cuma mau laporan ke Papa, Kalau semalam aku dan Dian ketemu dengan keadaan ku kaya gitu ya Pa.? Rudi bertanya lagi ke Papa'nya.
" Iya Rud.! Dian sangat menghawatirkan kamu." Jawab Papa'nya Rudi.
" Khawatir bagaimana Pa.? Lah Rudi baik-baik aja ko." Tanya Rudi ke Papanya, Sambil ngasih penjelasan.
" Tentang keadaan kamu yang lusuh begitu." Jawab Papanya Rudi.
" Kenapa Dian mesti khawatir Pa? Kan sekarang aku sama Dian sudah tidak ada hubungan apa-apa Pa." Rudi kembali bertanya dan ngasih keterangan ke Papa'nya.
" Gak ada apa-apa bagaimana maksud kamu Rud, Apa kalian sudah putus.? Tanya Papanya Rudi ke Rudi.
" Yah.! Begitulah Pa." Jawab Rudi.
" Kenapa bisa sampai putus sih Rud? Padahal Papa ingin Dian jadi istri kamu nanti." Tanya Papa'nya Rudi sambil ngasih pendapat.
" Udah deh Pa, Nanti kalau Rudi sudah pulang kita bicarakan lagi." Jawab Rudi ke Papanya. " Sekarang Rudi mau mandi dulu." Kata Rudi ke Papa' nya.
" Oh jadi kamu belum mandi.? Tanya Papanya Rudi.
" Belum Pa." Jawab Rudi.
" Ya.! Sudah sana mandi, Kapan-Kapan Papa telpon lagi." Papa Rudi berkata.
" Oke Pa.! Terima kasih dan met pagi Papa." Jawab Rudi.
Kemudian Papa'nya Rudi menutup Telpon dan kembali menemui Dian yang sedari tadi dibiarkan. Karena dia sedang telpon dengan Rudi, Anak satu-satunya.
Siang itu Rudi sedang berada disebuah warung pedagang kaki lima. Duduk sendiri sambil memandang lalu-lalang orang-orang yang lewat didepannya. Kadang suasana begini begitu dirindukan oleh Rudi.Karena semenjak Rudi kerja di perusahaan Papanya sendiri, Rudi jadi tidak pernah menikmati moment seperti ini, Moment yang menjadi fovoritnya saat dia masih kuliah. Kini Rudi merasa senang karena bisa bernostalgia dengan moment tongkrongan begini dan pekerjaan dikantor Papa'nya sementara iya tinggalkan dengan alasan mau liburan.
Namun itu hanya sebuah alasan belaka, Karena sebenarnya Rudi kepingin menjauh dari Dian untuk sementara waktu. " Dian.! Bagaimana dia bisa dikota ini, Sengaja mencariku atau memang ada urusan kantor dikota ini.? Kata batin Rudi bertanya pada dirinya sendiri. Rudi terus melamun memikirkan bagaimana Dian bisa menemukannya ditempat ini, Sampai lamunan Rudi terhenti kala melihat sepasang muda mudi keluar dari sebuah Rumah makan. Mereka berdua berjalan ber'iringan dengan begitu mesra. " Ranti.! Rudi menggumam sambil menahan perih didadanya.(bersambung)
* Apakah sepasang muda mudi yang baru keluar dari sebuah rumah makan itu adalah benar Ranti orangnya dan siapakah laki-lakinya?. Tunggu jawabannya di serial cerita bersambung, CINTA RANTI episode 3*
[ Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, tempat ataupun kejadian, itu hanyalah kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan dari pengarang ]
No comments:
Post a Comment