Total Pageviews

Translate

Friday, 26 February 2016

wisata religi sunan muria

     Gunung muria adalah sebuah tempat yang selalu saya kunjungi hampir tiap tahun.tepatnya sekitar setengah bulan setelah hari raya idul fitri.banyak kesan yang saya dapat setiap kali mengunjungi tempat wisata religi tersebut.karena selain bisa merasakan udara pegunungan yang segar(apalagi bila dipagi hari selepas subuh)digunung muria juga selalu ramai oleh wisatawan dan kebanyakan wisatawan tersebut adalah para peziarah yang berziarah dimakam sunan gunung muria atau raden umar said.
       memang rasanya semua tempat wisata religi akan selalu ramai sepanjang tahun tanpa mengenal bulan ataupun musim apalagi bila tempat wisata religi tersebut masih ada kaitan sejarah dengan walisongo maupun kisah penyebaran agama islam dipulau jawa pastilah para penziarah akan berbondong-bondong mendapangi tempat tersebut untuk mendoakan para suhada dan juga agar bisa ikut sedikit merasakan dan mengerti tentang sejarah penyebaran agama islam.
        maka tak salah bila pulau yang terkenal dengan gudangnya tempat wisata kabarnya kini juga sedang gencar mempromosikan adanya makam wali pitu dipulau bali.kembali ke cerita saya digunung muria.setelah sampai diparkiran bus sunan muria pasti yang ada dipikiran saya bimbang antara mendaki dengan jalan kaki atau naik ojek namun untuk yang kesana kemarin saya putuskan naik ojek untuk yang pertama kali(dari dulu jalan kaki terus)dan setelah sampai diatas kemudian saya menunggu rombongan yang naik dengan berjalan kaki agar bisa berziarah bareng.setelah kumpul semua kemudian rombongan kita masuk melalui lorang-lorong yang akan membawa saya dan rombongan sampai di depan makam sunan muria.
      Dengan dipimpin oleh seorang kiai yang memang menjadi panitia dirombongan kami.kami berdoa dengan khusuk meminta kepada tuhan agar beliau sang wali utusan alloh mendapat kemuliaan di sisinya dan di depan pusara makam pula kami terutama saya mengucapkan terima kasih karena jasa-jasa beliau lah agama islam bisa tumbuh pesat di indonesia ini.khususnya dipulau jawa.
       selesai berdoa rombongan kami pun bergerak ke pintu keluar makam dan terus berjalan melalui lorong-lorong yang di kanan dan kiri dipenuhi para pedagang cindera mata seperti kalung,cincin,gelang,anting,tasbih,peci dll.sampai dipenghujung makam kami bersama rombongan dihadapkan pd tangga untuk turun dari areal makam sunan muria dan kami bersama rombongan pun akhirnya turun dengan berjalan kaki(tidak seperti waktu naik yang kebanyakan mengunakan jasa ojek)cuma satu atau dua orang yang turun dengan jasa ojek.
       tangga demi tangga saya turuni sambil sesekali melihat kanan dan kiri sekiranya ada barang atau cendera mata yang saya sukai.karena sepanjang tangga turun dari area makam sunan muria juga berjejer bermacam-macam pedagang dari makanan,pakaian sampai oleh-oleh khas gunung muria seperti pisang ampyang ataupun gayong.
        satelah sampai parkiran bus lalu saya dan rombongan istirahat sambil menunggu rombongan kumpul dan memberi waktu bagi anggota rombongan untuk mandi atau makan.setelah selesai semua dari istirahat,mandi dan makan saya bersama rombongan lalu masuk bus dan bersiap melanjutkan perjalanan menuju menara kudus dan makam sunan kudus.
      untuk cerita dimakam sunan kudus akan saya tulis dilain waktu.sekiranya demikian yang bisa saya tulis dari pengalaman saya ziarah ke makam sunan muria.mohon maaf bila postingan saya kurang bagus karena sekali lagi tahapan saya adalah masih belajar dan belum menjadi master blog.
(sekian)

No comments:

Post a Comment